PENGARUH ANESTESI KOMBINASI ATROPIN-XYLAZINE-KETAMIN DAN ATROPIN-XYLAZINE-ZOLAZEPAM TILETAMIN TERHADAP FREKUENSI RESPIRASIDAN TEMPERATUR HAMSTER CAMPBELL(Phodopus campbelli)

Rabiahdatul, Adawiyah (2025) PENGARUH ANESTESI KOMBINASI ATROPIN-XYLAZINE-KETAMIN DAN ATROPIN-XYLAZINE-ZOLAZEPAM TILETAMIN TERHADAP FREKUENSI RESPIRASIDAN TEMPERATUR HAMSTER CAMPBELL(Phodopus campbelli). [Tugas Akhir/Skripsi] (Unpublished)

	Text ABSTRAK.pdf Download (2MB)
	Text BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (270kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (312kB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (322kB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (330kB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (258kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (226kB)
	Text LAMPIRAN-2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text LAPORAN CEK PLAGIASI 1.pdf Download (103kB)
	Text LAPORAN CEK PLAGIASI 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (733kB)
	Text ARTIKEL.pdf Restricted to Repository staff only Download (332kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh anestesi kombinasi Atropin – Xylazine – Ketamin dan Atropin – Xylazin – Zolazepam Tiletamin terhadap frekuensi nafas dan temperatur hamster campbell (Phodopus campbelli). Sampel yang digunakan adalah hamster campbell jantan dengan berat 40 -60 gram sebanyak 18 ekor dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan 6 ulangan. Kelompok tersebut diantaranya kelompok kontrol (P0), kelompok perlakuan yang diinjeksi dengan atropin – xylazine – ketamin HCL rute intraperitonial (P1), dan kelompok dengan injeksi atropine – xylazin – zolazepam tiletamin rute intraperitonial (P2). Pengukuran frekuensi nafas dilakukan dengan mengamati dinding abdomen (respirasi tipe abdominal) selama 1 menit dan temperatur diukur menggunakan termometer dengan interval waktu pada kedua pemeriksaan adalah sebelum anestesi, stadium 3 tahap 3 dan setelah diberikan anestesi. Data yang didapat disajikan dalam bentuk rataan standar deviasi dengan analisis statistik ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian bahwa kedua kombinasi anestesi tidak berbeda nyata (P > 0,05), kombinasi P2 cenderung mempertahankan frekuensi nafas lebih tinggi namun menurunkan suhu tubuh lebih drastis dibanding P1. Kedua kombinasi sama-sama memberikan efek anestesi yang stabil dan dapat digunakan secara efektif, namun pemilihan kombinasi perlu mempertimbangkan kondisi klinis hewan, terutama hewan kecil yang rentan terhadap hipotermia

Item Type:	Tugas Akhir/Skripsi
Subjects:	R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RE Ophthalmology R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions:	Faculty of Vetenary Medicine
Depositing User:	Rabiahdatul Adawiyah
Date Deposited:	09 Sep 2025 05:13
Last Modified:	09 Sep 2025 05:13
URI:	http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/20670

Actions (login required)

View Item

Downloads