Fauzan, Laili Shafarina (2023) Pengaruh Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma longa) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans dan Pembentukan Biofilm-nya. Bachelor (S1) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
Laporan Cek Plagiasi 1.pdf Download (33kB) |
Abstract
Kunyit (Curcuma longa) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki zat bioaktif yang dapat menghambat jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antifungi dan antibiofilm ekstrak kunyit sebagai agen alternative yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albincans. Jenis penelitian menggunakan eksperimental labolatorik secara in vitro dengan rancangan penelitian post- test only control group. Rimpang kunyit dimaserasi dengan pelarut etanol. Ekstrak dibuat menjadi konsentrasi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.125%, dan 0.625%. Uji antifungi menggunakan metode mikrodilusi dengan 5 kali replikasi. Kemudian diamati menggunakan microplate reader (λ = 595 nm) dan dihitung nilai absorbansinya. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah (One Way Analysis of Varians) dengan taraf kepercayaan 5%, kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Uji antibiofilm menggunakan metode mikrodilusi yang diawali dengan tahap adherent sel dan ditambahkan Kristal violet 0.01% untuk pengukuran. Kemudian diamati menggunakan microplate reader (λ = 490 nm) dan dihitung nilai absorbansinya. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah (One Way Analysis of Varians) dengan taraf kepercayaan 5%, kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ekstrak kunyit 1%, 0.5%, 0.25%, 0.125%, dan 0.625% memiliki kemampuan sebagai antifungi dengan persentase penghambatan masing masing sebesar 54.9%, 52.16%, 49.28%, 12.89% dan 15.98%. Berdasarkan analisis probit dengan spss diperoleh nilai KHM50 ekstrak kunyit sebesar 0.172%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kunyit memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans sehingga bisa dimanfaatkan sebagai agen alternatif antifungi.Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ekstrak kunyit 1%, 0.5%, 0.25%, 0.125%, dan 0.625% memiliki kemampuan sebagai antibiofilm dengan persentase penghambatan masing masing sebesar 70.595%, 63.413%, 56.4785%, 48.764%, dan 34.043%. Berdasarkan analisis probit dengan SPSS diperoleh nilai KHM50 ekstrak kunyit sebesar 0.546%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kunyit memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans sehingga bisa dimanfaatkan sebagai agen alternatif antifungi. Kata Kunci: Ekstrak kunyit (Curcuma longa), antifungi, antibiofilm, Candida albicans
Item Type: | Thesis (Bachelor (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak kunyit (Curcuma longa), antifungi, antibiofilm, Candida albicans |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry Q Science > QK Botany Q Science > QR Microbiology R Medicine > RS Pharmacy and materia medica R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Medicine Study Program |
Depositing User: | Laili Shafarina Fauzan |
Date Deposited: | 10 Jan 2023 07:41 |
Last Modified: | 10 Jan 2023 07:41 |
URI: | http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/13603 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year