Kajian eksistensi Trading House Pertanian di Kabupaten Sidoarjo Dalam Menghadapi Perdagangan ASEAN Economic Community (AEC)

Wisnujati, Nugrahini Susantinah (2018) Kajian eksistensi Trading House Pertanian di Kabupaten Sidoarjo Dalam Menghadapi Perdagangan ASEAN Economic Community (AEC). Universitas Trunojoyo, Madura. (Unpublished)

[img] Text
22. Prosiding - Kajian eksistensi Trading House Pertanian di Kabupaten Sidoarjo Dalam Menghadapi Perdagangan ASEAN Economic Community (AEC)”..pdf

Download (378kB)

Abstract

Dari penelitian sebelumnya tahun 2017, Kabupten Sidoarjo memiliki potensi produk tanaman pangan melimpah, tetapi pengadaan input, usahatani dan pemasaran belum optimal, disisi lain Indonesia telah meratifikasi menjadi anggota MEA , mengharuskan mampu bersaing di pasar bebas, konsekuensinya adalah efisiensi dan efektivitas bertani dan pemasaran yang relatif singkat. Kabupaten Sidoarjo harus memastikan produk pertanian yang dipasarkan efisien dan berkualitas di pasar MEA. Konsep MEA akan menjadi basis produksi dan penerapkan single price di lingkungan ASEAN . Harga adalah perwujudan dari efisiensi produksi, faktanya biaya produksi tinggi , petani mengalami kerugian saat menjual produksi, karena rantai pemasaran panjang, maka dibutuhkan sarana menyalurkan hasil produksi masyarakat ke pasar lebih luas, kebutuhan teknologi untuk meningkatkan produksi sesuai dengan dinamika pasar, sarana untuk memperoleh alat produksi dan bahan baku untuk memenuhi permintaan pasar, hal ini sesuai dengan jurnal yang ditulis oleh Christopher Bacon (2005) dengan judul Confronting the Coffee Crisis: Can Fair Trade, Organic, and Specialty Coffees Reduce Small-Scale Farmer Vulnerability in Northern Nicaragua?, menyaranka untuk mengubah struktur pemerintahan, penerapan Fair Trade yakni sistem perdagangan berkelanjutan yang berusaha untuk membantu produsen (perajin,petani,nelayan ) yang terpinggirkan melalui sistem pembayaran yang adil, kondisi tempat kerja yang layak, bantuan teknis (seperti desain, pembukuan), program sosial, kesetaraan, tranparansi, saling mempercayai, maka Kehadiran trading house sebagai sarana ekonomi rakyat menjadi sangat penting.Trading house dengan sistemnya dapat mengatasi kelemahan sektor ekonomi petani dan memungkinkan petani menjadi lebih kompetitif, pada pasar yang sangat luas.Tujuan penelitian: 1. Mengkaji eksistensi trading house dan 2. peran penyuluh pertanian mendampingi petani pada off farm dalam memasarkan hasil pemasaran pada pasar global. Hasil penelitian menunjukkan Trading house masih perlu dioptimalkan, karena Peran pemerintah belum optimal, biaya pengelolaan masih dipikul PT. Puspa Agro dan pedagang, sistem pemasaran masih banyak bekerjasama dengan super market,restoran dan perhotelan, jalan di pasar induk sempit., tetapi sejak tahun 2018 telah mampu melaksanakan eksport ke kanada. Keyword: Trading House, Petani, PEMDA , MEA

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Agribusiness Study Program
Depositing User: Sulimin BP3
Date Deposited: 08 Apr 2021 02:19
Last Modified: 08 Apr 2021 02:19
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/8722

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year