Makna Belis Dalam Adat Perkawinan Pada Masyarakatss Desa Kempo Werang

Hilda, Yofiana (2018) Makna Belis Dalam Adat Perkawinan Pada Masyarakatss Desa Kempo Werang. Other thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.

[img]
Preview
Text
COVER LENGKAP 2.pdf

Download (428kB) | Preview
Official URL: http://uwks.ac.id

Abstract

Hilda Yofiana,2018. Jurusan Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Pembimbing : (1) anisa (2) Dra. Hj. Aziza Alie, M. Si. Kebudayaan sangat erat kaitanya dengan bangsa Indonesia, dengan beragam kebudayaan yang dimiliki,indonesia menjadi kaya dengan adat istiadat, suku bangsa, flora dan fauna. Pada dasarnya budaya merupakan salah satu identitas suatu bangsa. Kebudayaan sangat erat hubungan dengan masyarakat, budaya sebagai suatu yang turun temurun dari satugenerasi kegenerasi. Tradisi atau budaya belis dalam Manggarai ini khususnya belis dalam masyarakat Kempo masih menjadi proses penting dalam suatu perkawinan. Perkawianan adat Kempo Werang Manggarai bertujuan untuk tetap mempertahankan kebiasaan yang sudah ada dari dulu sampai sekarang. Perkawinan dalam adat Kempo Werang Manggarai mempunyai sejumblah proses dan tata cara yang berdasarkan adat istiadat. Masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah :1) bagaimana praktek belis dalam masyarakat Kempo Werang? 2)bagaimana masyarakat kempo werang memaknai belis perkawinan?. Adapun tujuanya: 1) untuk mendeskripsikan praktek belis dalam masyarakat Kempo Werang, 2) untuk memahami bagaimana masyarakat Kempo Werang memaknai belis perkawinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode jenis kualitatif untuk menjelaskan bagaimana praktek belis dalam masyarakat Kempo Werang Manggarai dan bagaimana masyarakat Desa Kempo Werang memaknai belis perkawinan. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan etnografi. Adapun hasil penelitian ini berdasarkan data yang di peroleh bahwa belis dalam adat perkawinan masyarakat kempo Werang yakni belis sudah menjadi adat dan kebiasaan pada masyarakat Kempo Werang. Praktek belis dalam perkawinan ini suatu tanda bahwa perempuan sudah menjadi milik keluarga laki-laki dan juga sebgai penentu sahnya hubungan. Belis ini suatu penghargaan yang di berikan oleh keluarga laki-laki untuk perempuan dan kedua orang tuanya, dan makna belis sendiri itu adalah untuk membalas air susu ibu dan juga sebagai penghagaan untuk perempuan dan orang tuanta, kareana orang tuanya telah merawat, mendidik, menyekolahkannya, sampai dia meiliki pekerjaan bahkan sampai dia memiliki suami.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: belis,adat perkawinan, makna
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Sociology Study Program
Depositing User: Dadang -
Date Deposited: 12 Mar 2018 07:23
Last Modified: 12 Mar 2018 07:23
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/273

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year