fachrur rozi, ahmad (2025) PEMERIKSAAN SAMPEL FESES SAPI POTONG DENGAN METODE APUNG WHITLOCK DI PUSKESWAN TAMANAN KABUPATEN BONDOWOSO. [Tugas Akhir/Skripsi] (Unpublished)
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
CEK PLAGIASI 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (406kB) | Request a copy |
![]() |
Text
CEK PLAGIASI 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (406kB) | Request a copy |
Abstract
RINGKASAN Sapi merupakan hewan penting bagi peternak Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sapi dapat menghasilkan banyak manfaat untuk kehidupan manusia, terutama daging, susu, tulang dan kulit. Parasit gastrointestinal yaitu parasit yang mampu menyerang saluran pencernaan manusia maupun hewan. Parasit ini bisa berkembang biak pada bagian tubuh keseluruhan, namun kebanyakan hidup pada usus manusia maupun hewan. Parasit ini menyerang pada sapi dengan jumlah besar dapat menimbulkan kerusakan usus dan menimbulkan penebalan dinding usus, serta ternak yang terserang parasit ini khususnya cacing akan menimbulka ndiare yang parah, dapat menimbulkan dehidrasi atau berkurangnya cairan tubuh dan pada akhirnya akan terjadi kematian hewan. Parasit gastrointestinal yang sering ditemukan pada umumnya yaitu berupa cacing dan juga protozoa. Cacing terbagi menjadi tiga jenis yaitu cacing Nematoda, Trematoda, dan Cestoda. Sedangkan protozoa yang menyenyerang pada gastrointestinal adalah Eimeria spp. Pada pengujian koksidiosis dengan metode Whitlock yang pertama di lakukan pengambilan sampel. Feses dari refrigerator lalu dilakukan penimbang sebanyak 3 gram dan dimasukkan ke dalam gelas beker plastik 100 ml kemudian ditambahkan gula jenuh sebanyak 75 ml. Campuran feses dan gula jenuh diaduk hingga homogen, kemudian disaring menggunakan saringan kawat ke dalam gelas ukur kerucut 250 ml. Larutan yang telah disaring kemudian dimasukan ke dalam 1 kamar hitung Whitlock menggunakan pipet Pasteur, dan tunggu selama 1 sampai 10 menit agar telur mengapung pada Whitlock. Setelah itu diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 40×, dan jumlah ookista dihitung menggunakan counter. Setelah semua oosista dalam kamar Whitlock teramati, selanjutnya dilakukan perhitungan EPG (Egg Per Gram). Hasil yang didapat yaitu adanya telur cacing dan Eimeria pada sampel yang diuji. Kata Kunci: Sapi, Gastrointestinal, Whitlock chamber, Protozoa
Item Type: | Tugas Akhir/Skripsi |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Vetenary Medicine > Animal Health and Veteriner Public Health Study Program |
Depositing User: | 80 Ahmad Fachrur Rozi uwks |
Date Deposited: | 11 Jun 2025 03:51 |
Last Modified: | 11 Jun 2025 03:51 |
URI: | http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/20287 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year