Amabel, Kezia Hosana adelie (2025) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMILIK MEREK PARFUME TERKENAL TERHADAP PELANGGARAN MEREK PARFUME TIRUAN. [Tugas Akhir/Skripsi] (Unpublished)
![]() |
Text
ABSTRAK KEZIA.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I KEZIA.pdf Restricted to Repository staff only Download (283kB) |
![]() |
Text
BAB II KEZIA.pdf Restricted to Repository staff only Download (194kB) |
![]() |
Text
BAB III KEZIA.pdf Restricted to Repository staff only Download (247kB) |
![]() |
Text
BAB IV KEZIA.pdf Restricted to Repository staff only Download (46kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (200kB) |
![]() |
Text
TURNITIN TEKS KEZIA.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) |
![]() |
Text
TURNITIN PERSEN KEZIA.pdf Download (34kB) |
![]() |
Text
JURNAL_PERSPEKTIF_KEZIA FIX.doc Restricted to Repository staff only Download (509kB) |
Abstract
Dalam era perdagangan internasional, merek bukanlah hanya sekedar nama tetapi juga menjadi sebuah tanda yang mencerminkan kualitas dari barang tersebut, memberikan rasa harga diri dan memastikan standar kualitas barang tersebut. Hal ini memicu pelaku usaha melakukan pelanggaran merek dengan cara meniru, memalsukan, dan mendompleng mereknya pada merek terkenal tanpa seizin dari pemiliknya untuk mempromosikan produk mereka dengan istilah “parfume yang terinspirasi dari” dan mempunyai nama varian sama, lalu mengklaim mempunyai aroma yang serupa lalu dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Meskipun pengaturannya sudah ada, namun pelanggaran merek di Indonesia masih sering terjadi, terutama peniruan atau pendomplengan pada merek terkenal. Tujuan penulis ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya dan peran pemerintah untuk melindungi hak-hak pemilik merek parfume terkenal, lalu bagaimana perlindungan yang diberikan kepada pemilik merek berdasarkan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif yaitu dengan mengkaji peraturan perundang-undangan dan teori hukum yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih terdapat kekurangan pada peran dan upaya pemerintah, serta regulasi dari Undang-Undang Merek belum cukup untuk melindungi merek terkenal terhadap pelanggaran merek. Disimpulkan bahwa perlindungan merek parfume terkenal di Indonesia memerlukan upaya pemerintah dan otoritas terkait. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat terhadap merek terkenal dibandingkan dengan undang-undang sebelumnya. Namun, penelitian ini menunjukan adanya celah hukum terkait pendomplengan merek dianggap sebagai pelanggaran hukum.
Item Type: | Tugas Akhir/Skripsi |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Law Sciences Study Program |
Depositing User: | 30 Kezia Hosana Adeline Amabel UWKS |
Date Deposited: | 15 Apr 2025 05:36 |
Last Modified: | 15 Apr 2025 05:36 |
URI: | http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/20013 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year