Strategi pengembangan agribisnis komoditas kunyit kuning di kabupaten Gresik

Puspitaningsih, Dwi (2020) Strategi pengembangan agribisnis komoditas kunyit kuning di kabupaten Gresik. Masters (S2) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.

[img] Text
A. ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
B. BAB I.pdf

Download (167kB)
[img] Text
C. BAB II.pdf

Download (226kB)
[img] Text
D. BAB III.pdf

Download (98kB)
[img] Text
E. BAB IV.pdf

Download (319kB)
[img] Text
F. BAB V.pdf

Download (89kB)
[img] Text
G. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (174kB)
[img] Text
H. LAMPIRAN.pdf

Download (151kB)
[img] Text
I. PCX - Report Dwi Puspitaningsih.pdf

Download (338kB)
Official URL: http://www.uwks.ac.id

Abstract

Pertanian merupakan sektor yang penting di Kabupaten Gresik dan juga dalam perekonomian nasional. Pembangunan perekonomian pada abad ke-21 masih tetap berbasis pertanian secara luas. Kabupaten Gresik memiliki luas wilayah pertanian sebesar 937,275 kilometer persegi (78,68%) dimana sebagian besar dimanfaatkan untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura (sayuran, buah-buahan dan biofarmaka) yang produksinya menunjang pengembangan agroindustri. Daerah penghasil biofarmaka di Kabupaten Gresik adalah daerah Gresik Selatan yang meliputi wilayah Kecamatan Driyorejo, Kecamatan Wringinanom dan Kecamatan Kedamean. Biofarmaka yang paling banyak dihasilkan adalah komoditas kunyit kuning. Penelitian dilakukan di Kecamatan Driyorejo dengan pertimbangan karena luas panen kunyit tertinggi di Kabupaten Gresik berada di daerah tersebut yaitu seluas 5.050.000 M² atau 505 Ha dengan produksi sebesar 5.001.055 tangkai dan produktivitas kunyit sebesar 1,01 (Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, 2019). Dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat, Kabupaten Gresik berupaya lebih mengoptimalkan sumberdaya lokal. Dengan tersedianya sumberdaya lokal seperti tanaman biofarmaka diharapkan dapat menunjang perkembangan agroindustri jamu maupun minuman instant di Kabupaten Gresik dan daerah sekitar. Untuk memperoleh hasil yang tinggi perlu adanya efisiensi usahatani, dimana ketika usahatani biofarmaka telah efisien maka pendapatan petani otomatis akan meningkat. tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pengembangan agribisnis kunyit kuning di Kabupaten Gresik 2. Untuk menentukan alternatif strategi dalam Strategi Pengembangan Agribisnis Kunyit di Kabupaten Gresik Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah SWOT. Dengan membandingkan antara faktor internal kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses) dengan faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisis SWOT (Strength, Weakneses, Opportunities, Threats) digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di lingkungan agribisnis, untuk memaksimalkan strategi yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengembangan kunyit di Kabupaten Gresik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Kekuatan yang dimiliki agribisnis kunyit kuning di Kabupaten Gresik adalah produksi kunyit yang cukup tinggi, didukung oleh fasilitas dan program pemerintah melalui Dinas terkait, berpotensi dikembangkan usanya baik kualitas maupun kuantitasnya, harga kunyit yang relatif stabil dan tidak berfluktuasi, infrastruktur yang cukup baik di semua lokasi kabupaten sehingga produk dapat cepat sampai ke pembeli, adanya kerjasama diantara petani atau kelompok tani dan mudah dijangkau alat transportasi. 2. Kelemahan yang dimiliki agribisnis kunyit kuning di Kabupaten Gresik adalah usaha yang dilakukan masih secara tradisional dan berorientasi produk, belum berorientasi permintaan pasar, belum melakukan pencatatan keuangan usaha, karena dianggap menyulitkan dan tidak ada gunanya, ketergantungan pada bantuan, dana dan program dari pemerintah dalam menjalankan usaha taninya, belum bisa menyediakan modal sendiri atau meminjam ke Bank, masih mengandalkan bantuan atau hibah, belum sadar dan mandiri sepenuhnya sebagai petani maju dan sumberdaya manusia kurang mencukupi. 3. Peluang yang dimiliki agribisnis kunyit kuning di Kabupaten Gresik adalah permintaan pasar kunyit kuning yang tinggi dari dalam dan luar negeri, ketersediaan informasi yang murah dan cepat dari internet, tawaran kemitraan usaha dengan pihak lain seperti industri jamu dan kosmetik dan beragamnya cara penjualan produk kunyit kuning di pasar bebas. 4. Ancaman yang dimiliki agribisnis kunyit kuning di Kabupaten Gresik adalah kurangnya kepedulian generasi muda dalam agribisnis kunyit, iklim yang tidak menentu dan kualitas tanah yang semakin memburuk. 5. Hasil analisi SWOT menunjukkan bahwa agribisnis kunyit kuning di Kabupaten Gresik berada pada kuadran I (SO) yaitu progresif, sehingga agribisnis kunyit kuning di Kabupaten Gresik dapat menerapkan strategi berorientasi pertumbuhan dengan melakukan perluasan pemasaran kunyit ke daerah baru dan melakukan penetrasi pasar.

Item Type: Thesis (Masters (S2))
Uncontrolled Keywords: Pengembangan Agribisnis, Kunyit, SWOT
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Master in Agribusiness Study Program
Depositing User: Dwi Puspitaningsih
Date Deposited: 03 Aug 2020 06:48
Last Modified: 03 Aug 2020 06:48
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/6656

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year