Akibat hukum terjadinya keadaan memaksa dalam perjanjian kontrak jasa konstruksi karena covid-19

Octaputri, litania isha (2021) Akibat hukum terjadinya keadaan memaksa dalam perjanjian kontrak jasa konstruksi karena covid-19. Bachelor (S1) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (572kB)
[img] Text
LAPORAN CEK PLAGIASI.pdf

Download (39kB)
Official URL: https://uwks.ac.id

Abstract

Manusia diciptakan oleh Tuhan bukan sebagai makhluk individu melainkan sebagai makhluk sosial yang sejak lahir telah berinteraksi dengan manusia lain, maka manusia tidak dapat hidup sendiri akan tetapi memerlukan kehadiran manusia lain. Manusia satu dengan manusia lainnya berhubungan secara timbal balik yang juga dapat menimbulkan suatu hubungan hukum. Hubungan hukum yaitu suatu hubungan antara pihak satu dengan pihak yang lain yang menimbulkan akibat hukum. Sumber perikatan terdiri dari perjanjian dan undang-undang. Pada suatu perjanjian kontrak bisnis yang dilakukan untuk mengetahuai apa yang harus dan boleh dilakukan serta hal-hal larangan untuk dilakukan para pihak. Namun, ada sebab-sebab tertentu salah satu pihak melakukan perbuatan yang dilarang atau melanggar kontrak baik itu yang disengaja maupun yang tidak disengaja acapkali dapat dibenarkan dengan memenuhi unsur-unsur yang jelas. Salah satu sebab dapat dilakukannya larangan tersebut yaitu pandemi covid-19 yang menyebabkan adanya keadaan memaksa salah satu pihak untuk tidak melaksanakan prestasinya sesuai yang telah disepakati. Pandemi tersebut telah ditetapkan oleh presiden dengan dikeluarkannya Keppres nomor 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) Sebagai Bencana Nasional. Rumusan masalah pada penulisan skripsi ini adalah Pertama, akibat hukum yang timbul dari force majeure yang dapat menjadi dasar tidak dilaksanakannya kontrak jasa konstruksi pada masa pandemi. Kedua, upaya hukum para pihak apabila terjadi wanprestasi akibat force majeure. Metode yang digunakan dalam skripsi ini yakni menggunakan metode penelitian normatif dengan penelitian kepustakaan yang merupakan penelitian terhadap aturan Perundang-undangan dan literatur atau bahan bacaan yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan hasil penelitian terdapat suatu kesimpulan. Pertama; perjanjian merupakan perbuatan hukum dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya kepada satu orang lainnya atau lebih. Perjanjian diatur dalam buku III burgelijk Wetboek. Dalam perjanjian terdapat pihak debitur dan kreditur yang dimana pihak debitur merupakan pihak yang berkewajiban untuk memberikan prestasi kepada kreditur yang merupakan pihak yang berhak atas prestasi debitur . Kedua: dalam perbuatan hukum tersebut akan melahirkan akibat hukum karena masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban. Apabila keadaan dimana debitur tidak dapat melaksanakan kewajibannya atau dapat dikatakan debitur telah melakukan wanprestasi, namun bila debitur dapat membuktikan bahwa dirinya memenuhi unsur-unsur karena keadaan memaksa atau force majeure maka debitur dapat dikatakan wanprestasi dampak dari force majeure.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Uncontrolled Keywords: perjanjian, force majeure, covid-19
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Law Sciences Study Program
Depositing User: Litania Isha Octaputri
Date Deposited: 08 Feb 2021 06:26
Last Modified: 08 Feb 2021 06:26
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/7862

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year