Naetasi, Jantiani longli (2020) Penerapan Peran aktif hakim dalam persidangan atas gugatan sederhana. Masters (S2) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.
Text
Abstrak.pdf Download (4MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (488kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Download (324kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Download (378kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Download (150kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (292kB) |
|
Text
ARTIKEL.pdf Download (644kB) |
|
Text
LAPORAN PLAGIAT TESIS.pdf Download (258kB) |
Abstract
Tesis yang berjudul “Penerapan Peran Aktif Hakim Dalam Persidangan Atas Gugatan Sederhana” bertujuan untuk mengetahui latar belakang lahirnya Peraturan Mahkamah Agung Nomor: 2 Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor: 4 Tahun 2019 diterbitkan untuk menangani perkara Gugatan Sederhana, dan bagaimana implikasi Peraturan Mahkamah Agung Nomor: 2 Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan Perma Nomor: 4 Tahun 2019 terhadap pelaksanaan peradilan Gugatan Sederhana. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian normatif dengan titik tolak penelitian terhadap peraturan perundang-undangan dan literatur yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peraturan mahkamah agung tentang gugatan sederhana diterbitkan untuk mewujudkan asas sederhana, cepat dan biaya ringan dan sebagai pengaturan terpisah atas perkara perdata dengan nilai gugatan kecil. Prosedur gugatan sederhana menentukan nilai gugatan materiil paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), diproses secara lebih cepat dan terbatas pemeriksaannya hanya pada tingkat Pengadilan Negeri dalam waktu 25 hari kerja, disidangkan hakim tunggal, pembatasan pengajuan eksepsi, replik, duplik, dan upaya hukum yang dapat ditempuh para pihak bernama keberatan. Dalam penyelesaian persidangan gugatan sederhana hakim diwajibkan untuk berperan aktif, karena dengan peran aktif hakim dalam perkara tersebut maka proses persidangan dapat berjalan lancar, penyelesaian perkara cepat selesai dan dapat meminimalisir terjadinya putusan tidak dapat diterima atau dibatalkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat direkomendasikan kepada Mahkamah Agung sebagai lembaga pembuat Peraturan Mahkamah Agung kiranya dapat mempertimbangkan kembali beberapa kendala seperti pengaturan secara tegas mengenai pemeriksaan pendahuluan oleh hakim dan pengaturan mengenai mekanisme pengajuan upaya hukum verzet. Kata kunci: Peran Aktif Hakim, Gugatan Sederhana, Persidangan.
Item Type: | Thesis (Masters (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peran Aktif Hakim, Gugatan Sederhana, Persidangan. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | PKM/ LPPM/BP3 > Master in Law Study Program |
Depositing User: | Mrs JANTIANI LONGLI NAETASI |
Date Deposited: | 25 Sep 2020 05:38 |
Last Modified: | 25 Sep 2020 05:38 |
URI: | http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/7390 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year