Arvianty, Resty Syafia Agustin (2020) Pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana penyelundupan motor Harley Davidson dalam pesawat Garuda Indonesia. Bachelor (S1) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.
Text
ABSTRAK.pdf Download (968kB) |
Abstract
ABSTRAK Negara Indonesia dalam upayanya untuk mensejahterakan rakyat membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan sumber-sumber dana bagi keuangan Negara. Adapun salah satu sumber dana tersebut, berasal dari pungutan Bea dan pungutan-pungutan lain yang sah. Dalam aktifitas perekonomian terdapat kecenderungan untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya sehingga tidak mustahil terdapat penyimpangan dalam ekspor atau impor dalam rangka menghindarkan dari pungutan-pungutan bea dan pungutan lainnya, seperti kasus yang terjadi pada bulan November 2019 yaitu tindak pidana penyelundupan barang beruba onderdil motor Harley didalam pesawat Airbus A330-900 yang dipesan oleh Garuda bertolak dari Toulouse, Prancis yang dilakukan oleh Direktur Utama PT. Garuda Indonesia Metode yang digunakan dalam skripsi ini yakni menggunakan metode penelitian normatif dengan penelitian kepustakaan yang merupakan penelitian terhadap aturan Perundang-undangan dan literatur atau bahan bacaan yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan hasil penelitian terdapat suatu kesimpulan. Pertama, bahwa kasus Direktur Utama Garuda Indonesia ini adalah merupakan kasus tindak pidana penyelundupan karena tidak ada satu pun barang yang tercatat dalam dokumen data kargo (cargo manifest) yang diterbitkan Airbus Logistic Center. Kedua, Dirut Garuda dan oknum – oknum yang bersangkutan melakukan penyalahgunaan wewenang sebagai pejabat negara, maka itu tentu sebuah kejahatan luar biasa dan pelaku bisa dikenakan ancaman hukuman kumulatif (ganda) maksimal, karena pelaku memiliki banyak unsur perbuatan melanggar hukum yakni mengacu pada UU Kepabedan dan UU TIPIKOR ================================================== Abstract The Indonesian state in its efforts to prosper the people requires a lot of costs. For this reason, sources of funds are needed for state finances. As for one of these funding sources, it comes from Customs and other legal fees. In economic activities there is a tendency to pursue maximum profits so that it is not impossible that there are irregularities in exports or imports in order to avoid levies of duties and other levies, such as the case that occurred in November 2019 namely the crime of smuggling of Harley motorized goods in Airbus A330-900 aircraft ordered by Garuda departed from Toulouse, France, which was carried out by the President Director of PT. Garuda Indonesia The method used in this thesis is to use normative research methods with library research which is a study of legislation and literature or reading material relating to the material discussed. Based on research conducted research results there is a conclusion. First, that the case of the President Director of Garuda Indonesia is a smuggling case because there is no item recorded in the cargo data document issued by the Airbus Logistic Center. Secondly, Garuda's Managing Director and the relevant persons abuse their authority as a state official, then of course it is an extraordinary crime and the perpetrators can be subject to maximum cumulative punishment, because the perpetrators have many elements of unlawful acts that refer to the Customs Law and TIPIKOR Law
Item Type: | Thesis (Bachelor (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Tindak Pidana Penyelundupan, Garuda Indonesia, Kepabean |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law |
Depositing User: | Resty Syafia agustin |
Date Deposited: | 16 Sep 2020 07:24 |
Last Modified: | 16 Sep 2020 07:24 |
URI: | http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/7362 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year