Kedudukan hukum penagih utang dalam perjanjian kredit sepeda motor yang diikat dengan jaminan fidusia

Aprilianti, Safira Aulia (2020) Kedudukan hukum penagih utang dalam perjanjian kredit sepeda motor yang diikat dengan jaminan fidusia. Bachelor (S1) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (732kB)
Official URL: https://uwks.ac.id

Abstract

ABSTRAK Dalam memenuhi kebutuhannya banyak masyarakat melakukan hubungan hukum utang-piutang. Pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan usaha bagi leasing sebagai perusahaan pembiayaan. Salah satunya adalah kredit sepeda motor yaitu cara untuk membeli motor dengan pembayaran secara diangsur atau dalam bentuk cicilan. Namun dari pemberian kredit oleh leasing terkadang masih banyak Nasabah yang melakukan penunggakan, oleh karena itu leasing menggunakan Penagih Utang sebagai kuasanya untuk menagih utang kepada Debitor. Tindakan Penagih Utang dalam menagih benda jaminan milik Debitor sering diluar ketentuan dari ketentuan pihak leasing bahkan mengarah ke tindakan pidana. Di dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian hukurn normatif, dengan tujuan untuk melakukan pengkajian teoritis-normatif mengenai Kedudukan Hukum Penagih Utang Dalam Perjanjian Kredit Sepeda Motor yang Diikat dengan Jaminan Fidusia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa Penagih utang adalah pihak ketiga yang diberikan kuasa oleh kreditor untuk menagih utang terhadap debitor. Tata cara eksekusi jaminan fidusia dalam UU Fidusia dapat dilakukan dengan cara Parate Eksekusi, Titel Eksekutorial, dan Penjualan di bawah Tangan. Dalam UU Fidusia ini kreditor memang mempunyai hak eksekutorial, namun dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi No.18/PUU-XVII/2019 tanggal 6 Januari 2020, penagih utang sebagai kuasa kreditor tidak boleh menarik sepeda motor sebagai benda jaminan dalam perjanjian kredit sepeda motor. Kata Kunci: Jaminan Fidusia, Kredit Motor, Penagih Utang ix ABSTRACT To meet their needs, many people have a legal relationship with debts and debts. Lending is one of the business activities for leasing as a finance company. One of them is motorcycle credit which is a way to buy a motorcycle with payment in installments or in installments. But from the credit given by the leasing sometimes there are still many customers who are in arrears, therefore the leasing uses the Debt Collector as its proxy to collect the debt to the Debtor. Debt Collection Actions in collecting Debtor collateral objects are often outside the provisions of the provisions of the leasing and even lead to criminal actions. In this thesis research, the author uses the normative legal research method, with the aim to conduct a theoretical-normative study of the Debt Collector Position in the Motorcycle Loan Agreement that is Bounded with Fiduciary Collateral. Based on these results it can be concluded that debt collectors are third parties who are given power by creditors to collect debts against debtors. The procedure for executing fiduciary guarantees in the Fiduciary Act can be carried out by way of Parate Execution, Executorial Titel, and Underhand Sales. In this Fiduciary Act, creditors do have an executorial right, but with the Constitutional Court Decision No.18 / PUU-XVII / 2019 dated January 6, 2020, debt collectors as creditors' power of attorney cannot withdraw motorcycles as collateral in the motorcycle loan agreement. Keywords: Fiduciary Guarantee, Motorcycle Loans, Debt Collection

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Jaminan Fidusia, Kredit Motor, Penagih Utang
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law
Depositing User: Safira Aulia Aprilianti
Date Deposited: 26 Aug 2020 05:37
Last Modified: 26 Aug 2020 05:37
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/6898

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year