Penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Malaysia di grey area terkait pembangunan tiang pancang mercusuar.

Handane, One Putra (2020) Penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Malaysia di grey area terkait pembangunan tiang pancang mercusuar. Bachelor (S1) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.

[img] Text
Abstrak Fix.pdf

Download (436kB)
Official URL: https://www.uwks.ac.id

Abstract

ABSTRAK Penulisan skripsi ini berjudul PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA DI WILAYAH GREY AREA TERKAIT PEMBANGUNAN TIANG PANCANG MERCUSUAR. Malaysia yang melakukan getiatan pembangunan Tiang Pancang Mercuasuar di Perairan Indonesia yang tepatnya di Kecamatan Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat Indonesia. Hal ini menjadi masalah bagi Indonesia karena jika pembangunan tiang pancang tersebut dibangun akan mempengaruhi batas-batas laut yang telah ada dan tentu saja akan merugikan Indonesia. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penulisan skripsi ini adalah Pertama, status hukum grey area di wilayah laut Indonesia dan Malaysia. Kedua, upaya penyelesaian terkait pembangunan tiang pancang mercusuar di wilayah Tanjung Datu,Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Metode penelitian pada penulisan ini menggunakan tipe penelitian Normatif yang melakukan pendekatan masalah dengan Statute Approach dan Case Approach. Kesimpulan dalam penulisan ini adalah setiap Negara yang telah meratifikasi UNCLOS 1982 harus tunduk dengan setiap aturan yang ada di dalamnya. Setiap Negara yang bersengketa harus tunduk terhadap UNCLOS 1982 dimana Negara itu harus melakukan langkah negosiasi terlebih dahulu dan jika dalam negosiasi tidak harus diserahkan ke Mahkamah Hukum Laut Internasional. Kata Kunci: Sengketa, Batas Wilayah Laut, UNCLOS 1982, Grey Area. Abstract This thesis is titled DISPUTE SETTLEMENT BETWEEN INDONESIA AND MALAYSIA IN THE GRAY AREA RELATED TO THE DEVELOPMENT OF THE MERCUSUAR PANCANG POLE DEVELOPMENT. Malaysia which conducted the development of the Lighthouse Pile in the Indonesian waters precisely in Tanjung Datuk District, Sambas Regency, West Kalimantan Indonesia. This is a problem for Indonesia because if the construction of the pile is built it will affect the existing sea boundaries and of course will harm Indonesia. The things that need to be considered in writing this thesis are First, the legal status of the gray area in the sea areas of Indonesia and Malaysia. Second, settlement efforts related to the construction of lighthouse stakes in the Tanjung Datu region, Sambas Regency, West Kalimantan. The research method at this writing uses the Normative research type which approaches the problem with the Statute Approach and Case Approach. The conclusion in this paper is that every State that has ratified UNCLOS 1982 must comply with every rule contained therein. Each country in dispute must submit to UNCLOS 1982 where the country must first negotiate and if it is not negotiated, it must not be submitted to the International Sea Law Court. Keywords: Disputes, Sea Boundaries, UNCLOS 1982, Grey Area.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Sengketa, Batas Wilayah Laut, UNCLOS 1982, Grey Area.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Law Sciences Study Program
Depositing User: One Putra Handane
Date Deposited: 04 Mar 2020 07:07
Last Modified: 04 Mar 2020 07:07
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/5948

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year