Asy'ari, Findri (2019) Hubungan lama menderita OMSK dengan kebiasaan korek telinga pada pasien pada pasien di Puskesmas Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan. Other thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.
Text
FINDRI 13700130 E-REPSITORY.pdf Download (999kB) |
Abstract
ABSTRAK Findri Adi Asyari. 2018, Hubungan Lama Menderita OMSK dengan Kebiasaan Korek Telinga pada Pasien di Puskesmas Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Tugas Akhir, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Pembimbing dr.Stephani Linggawan,Sp.THT-KL OMSK dikenal dengan istilah congek, kopok, toher, curek, teleran, atau telinga berair. dapat menyebabkan gangguan pendengaran sehingga menimbulkan dampak yang serius terutama bagi anak-anak seperti komunikasi anak, perkembangan bahasa, proses pendengaran, psikososial dan perkembangan kognitif serta kemajuan pendidikan. Berbagai faktor yang beresiko terhadap aktor kebersihan yang kurang, sosial ekonomi rendah, gizi rendah, kepadatan penduduk, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang OMSK, terlambat berobat, terapi tidak efektif, daya serang kuman tinggi, daya tahan tubuh rendah disertai kebiasaan buruk suka mengorek telinga. Kebiasaan tersebut dapat merusak telinga tengah dan gendang telinga serta mengurangi pendengaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan lama menderita OMSK dengan kebiasaan korek telinga. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua pasien yang berobat di poli THT Puskesmas Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan didapatkan besar sampel sejumlah 31 responden. Variabel independen adalah kebiasaan korek telinga, sedangkan variabel dependennya adalah lama menderita OMSK. Analisis data menggunakan uji rank spearman dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (74,2%) responden memiliki kebiasaan korek telinga kadang-kadang dan sebagian besar (58,1%) responden dengan lama menderita OMSK < 2 bulan. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang kuat antara lama menderita OMSK dengan kebiasan korek telinga pada pasien di Puskesmas Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan (P value = 0,000; nilai r = 0,628). Dapat disimpulkan semakin sering setiap hari mengkorek telinga semakin lama menderita OMSK sebaliknya semakin kadang-kadang mengkorek telinga semakin cepat kesembuhan OMSK. Diharapkan tenaga kesehatan bekerjasama dengan instansi terkait dan perkumpulan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan penyuluhan mengenai dampak mengkorek telinga terhadap kejadian otitis media baik akut maupun kronis dan bagaimana cara yang tepat dalam membersihkan liang telinga yang aman. Kata kunci : lama menderita OMSK dan kebiasaan korek telinga.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | long-suffering Omsk and match custom ear. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Medicine Study Program |
Depositing User: | Findri Adi Asy'ari |
Date Deposited: | 19 Mar 2019 03:47 |
Last Modified: | 19 Mar 2019 03:47 |
URI: | http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/3736 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year