Hubungan Stunting dengan Perkembangan Motorik pada Anak Bawah Lima Tahun di Puskesmas Kalirungkut Surabaya (The Relationship Between Stunting and Motoric Development in Toddler in Kalirungkut District Of Surabaya).

Herliani, Olivia (2024) Hubungan Stunting dengan Perkembangan Motorik pada Anak Bawah Lima Tahun di Puskesmas Kalirungkut Surabaya (The Relationship Between Stunting and Motoric Development in Toddler in Kalirungkut District Of Surabaya). Univ. Jenderal Achmad Yani Cimahi. (Unpublished)

[img] Text
3. Cek Plagiasi_Hubungan Stunting dengan Perkembangan Motorik pada Anak Bawah Lima Tahun di Puskesmas Kalirungkut Surabaya.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Menurut data World Health Organization (WHO) angka kejadian stanting pada anak usia dibawah 5 tahun (balita) merupakan yang tertinggi di dunia selama 10 tahun terakhir (2010– 2020) di wilayah Asia Tenggara. Persentase angka kejadian stunting di Indonesia juga masih tinggi yaitu 21,6% pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stunting dengan perkembangan kemampuan motorik kasar dan halus pada anak balita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua anak balita di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Jumlah sampel yang didapat dalam penelitian ini sebanyak 30 anak balita normal dan 30 anak balita stunting. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara stunting dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Tambahan hasil uji statistik juga mengindikasikan adanya hubungan antara stunting dengan perkembangan balita dengan nilai p = 0,001 (α < 0,05) dan ada hubungan antara stunting dengan perkembangan sosialisasi dan kemandirian dengan nilai p = 0,009 (α < 0,05), namun tidak terdapat hubungan antara stunting dengan perkembangan bicara dan bahasa dengan nilai p = 0,592 (α > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa keadaan stunting pada anak balita menghambat perkembangan motorik kasar dan halus. Adanya gangguan dalam perkembangan motorik balita akan mengurangi kemampuannya untuk mandiri dan beraktivitas, termasuk bermain, sehingga dapat pula menghambat perkembangan otak, tubuh, kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi. Intervensi sedini mungkin seperti perbaikan asupan gizi harian dan stimulasi motorik sangat penting untuk dilakukan. Intervensi dini ini diharapkan dapat mencegah kehilangan potensial dan memperbaiki tumbuh kembang anak. Kata kunci: balita, perkembangan motorik, stunting

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > Medicine Study Program
Depositing User: Sulimin BP3
Date Deposited: 10 Jul 2024 10:09
Last Modified: 10 Jul 2024 10:09
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/18397

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year