Status Hukum EHang216 Sebagai Kendaraan Udara Otonom Di Indonesia

Meroceta, Ratu Sema Ruva (2024) Status Hukum EHang216 Sebagai Kendaraan Udara Otonom Di Indonesia. Bachelor (S1) thesis, wijaya kusuma surabaya university.

[img] Text
ABSTRAK REPOSITORY.pdf

Download (243kB)
[img] Text
BAB I Sema.pdf

Download (190kB)
[img] Text
BAB II Sema.pdf

Download (209kB)
[img] Text
BAB III Sema.pdf

Download (277kB)
[img] Text
BAB IV Sema.pdf

Download (47kB)
[img] Text
JURNAL RATU SEMA (18300008) (1).pdf

Download (201kB)
[img] Text
CEK PLAGIASI.pdf

Download (139kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA Sema.pdf

Download (91kB)
Official URL: https://uwks.ac.id

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul Status Hukum Ehang216 Sebagai Kendaraan Udara Otonom Di Indonesia ini menyelidiki mengenai kerangka hukum yang diperlukan untuk mengembangkan sistem mobilitas udara yang aman di Indonesia berdasarkan hukum internasional. Autonomous aerial vehicle (AAV) adalah sistem pesawat terbang yang awak pesawatnya digantikan oleh sistem komputer dan tautan radio sehingga dapat dikelola dari jarak jauh dari stasiun pemantauan yang ada di darat. Dalam hal penulisan skripsi penulis memakai metode penelitian Normative, merupakan sebuah penelitian kepustakaan, yakni penelitian terhadap peraturan undang-undang dan daftar bacaan yang relevan dengan regulasi Kendaraan Udara Otonom dalam hukum penerbangan berdasarkan hukum internasional maupun hukum nasional Indonesia. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya informasi yang beredar mengenai teknologi baru Ehang 216 sebuah kendaraan udara otonom yang saat ini telah ada di indonesia tetapi belum memiliki regulasi untuk mengudara di indonesia. Dan berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam hukum udara belum ada aturan secara khusus yang mengatur Ehang 216 sebagai salah satu wujud alat tranpotasi udara, namun apabila melihat spesifikasi dan peruntukan Ehang, maka peraturan mengenai pesawat udara tanpa awak dapat digunakan sebagai sebuah rujukan. Penggunaan Ehang 216 sebagai alat tranpotasi udara dalam kesepakatan Internasional juga masih menjadi bahan pertimbangan di beberapa negara, perlu penilitian secara khusus untuk membentuk regulasi sebagai dasar hukum jika Ehang 216 bisa digunakan sebagai sebuah moda tranpotasi udara di Indonesia. Kata Kunci : kekosongan hukum, Ehang 216, kendaraan udara otonom,

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law
Depositing User: Ratu Sema Ruva Meroceta
Date Deposited: 02 Apr 2024 06:05
Last Modified: 02 Apr 2024 06:05
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/17814

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year