ANALISA YURIDIS MENGENAI PRAKTIK MEMBESARKAN ORGAN REPRODUKSI PRIA MELALUI METODE TRADISIONAL MAK EROT

Purnam, Cokorda Arjun Rahdian (2024) ANALISA YURIDIS MENGENAI PRAKTIK MEMBESARKAN ORGAN REPRODUKSI PRIA MELALUI METODE TRADISIONAL MAK EROT. Bachelor (S1) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.

WarningThere is a more recent version of this item available.
[img] Text
ABSTRAK SKRIPSI COKORDA ARJUN.pdf

Download (892kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (241kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (269kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (231kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (86kB) | Request a copy
Official URL: https://uwks.ac.id

Abstract

Penelitian yang berjudul Analisa Yuridis Mengenai Praktik Membesarkan Organ Reproduksi Pria Melalui Metode Tradisional bertujuan pertama mengetahui dan memahami aturan hukum mengenai membesarkan organ reproduksi pria melalui metode tradisional. Kedua, menganalisa terkait pertanggungjawaban pidana pelaku praktek memperbesar organ reproduksi pria melalui metode tradisional, apabila melakukan penanganan yang salah. Metode Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metode Pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan komparatif (comparative approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Pertama: tidak ada aturan hukum secara khusus mengenai jasa praktik membesarkan reproduksi pria melalui metode tradisional karena aturan hukum tersebut terbatas mengenai praktik pengobatan tradisional secara luas namun tidak mengatur secara khusus mengenai praktik pengobatan tradisional tertentu terutama praktik membesarkan organ reproduksi pria apabila ditinjau dari PP Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Namun praktik membesarkan organ reproduksi pria melalui metode tradisioal seharusnya tidak diizinkan karena dalam pengobatan tradisional harus melaksanakan upaya promotif, perventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif sebagaimana diatur dalam PP Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, karena penyelenggaraan upaya kesehatan sendiri meliputi pelayanan kesehatan tradisional pada pelaksanaannya harus ada upaya upaya promotif, perventif, kuratif, rehabilitatif. Kedua: apabila pasien mendapat penanganan yang salah dalam upaya memperbesar organ reproduksi pria melalui metode tradisional, maka pelaku tersebut dapat dikenakan sanksi pidana atas dasar malapraktik baik dengan unsur kesengajaan maupun dengan unsur kelalaian.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Uncontrolled Keywords: Yuridis, pengobatan tradisional, penegakan
Subjects: K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Law
Depositing User: Cokorda Arjun Rahdian Purnam
Date Deposited: 03 Dec 2024 03:34
Last Modified: 03 Dec 2024 03:34
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/17692

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year