Susilo, Munit (2024) Strategi Pengembangan Usahatani Biji Kangkung (Ipomoea Aquatica) Di Desa Bulangkulon Kecamatan Benjeng Gresik. Bachelor (S1) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.
Text
Munit COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
Munit BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (520kB) |
|
Text
Munit BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (706kB) |
|
Text
Munit BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (857kB) |
|
Text
Munit BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (764kB) |
|
Text
Munit BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Munit BAB 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (542kB) |
|
Text
Munit DAFPUS.pdf Restricted to Repository staff only Download (498kB) |
|
Text
Munit LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (730kB) |
|
Text
turnitin munit full text.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) |
|
Text
persen plagiasi munit.pdf Download (32kB) |
|
Text
JURNAL SKRIPSI MUNIT 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (445kB) |
Abstract
Penelitian ini fokus pada usahatani biji kangkung di Desa Bulangkulon, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, dengan tujuan utama: 1) menganalisis kelayakan ekonomi usahatani kangkung; 2) mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usahatani biji kangkung di desa tersebut; 3) menetapkan strategi pengembangan usahatani biji kangkung.Penelitian melibatkan 30 petani biji kangkung sebagai responden, dipilih secara acak. Analisis dilakukan dengan R/C Ratio dan analisis SWOT menggunakan responden yang terdiri 5 orang yaitu: Kepala Desa.2 penyuluh,2 kelompok tani. Kesimpulan penelitian ini 1.Total biaya usahatani biji Kangkung/hektar/musim tanam sebesar Rp. 7.113.028, dan total penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp. . 32.840.000 /Ha, sehingga dalam satu musim tanam petani biji Kangkung mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 25.726.972 / Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani biji kangkung di Desa Bulangkulon dianggap layak, dengan R/C Ratio sebesar 4,61, menandakan keuntungan yang memadai. 2.Analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan, seperti permintaan pasar tinggi dan infrastruktur yang memadai, serta kelemahan, seperti kesulitan mendapatkan benih berkualitas dan minimnya dukungan pemerintah. Peluang mencakup variasi komoditas pertanian, pelatihan teknik tanam, dan dukungan keuangan dari dinas pertanian. Ancaman mencakup cuaca tidak menentu, fluktuasi harga, persaingan dari daerah lain, dan risiko hama. 3.Strategi pengembangan yang direkomendasikan adalah Strategi menggunakan strategi S-O yaitu yaitu Meningkatkan kapasitas produksi biji kangkung untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Menyesuaikan pola tanam dengan tren konsumen dan kebutuhan pasar. Kemitraan dengan Pemerintah:Mengajukan proposal kepada pemerintah untuk mendapatkan dukungan permodalan dan pengembangan berdasarkan tingginya permintaan pasar. Menjalin kerjasama dengan dinas pertanian kabupaten untuk mendukung program-program pengembangan pertanian.
Item Type: | Thesis (Bachelor (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Strategi pengembangan, usahatani biji kangkung, Efisiensi, Faktor internal, factor eksternal, SWOT |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Agribusiness Study Program |
Depositing User: | Munit Munit Susilo |
Date Deposited: | 16 Feb 2024 07:23 |
Last Modified: | 16 Feb 2024 07:23 |
URI: | http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/17320 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year