PERILAKU DINDING BETON PRACETAK TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM INFILLED FRAME

Andaryati, .. PERILAKU DINDING BETON PRACETAK TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM INFILLED FRAME. PROKONS : Jurnal Teknik Sipil. (Unpublished)

[img] Text
III_B_7_1_PROKONS.pdf

Download (8MB)

Abstract

Dampak gempa berkekuatan besar banyak menyebabkan runtuhnya bangunan-bangunan disekitar pusat gempa karena masih minimnya bangunan-bangunan yang didesain tahan gempa. Beton dipilih sebagai material karena beton mempunyai keawetan yang lebih bila dibandingkan dengan kayu. Perilaku beton juga lebih mudah diprediksi bila dibandingkan kayu karena mutu beton lebih seragam bila dibandingkan dengan kayu dan perhitungan dipilih untuk memudahkan pengangkutan dan mempercepat pelaksanaan di lapangan. Adaa dua tipe rumah yang diteliti yaitu rumah 1 lantai (Tipe 36) dan rumah 2 lantai (Tipe 72). Sistem struktur yang dipakai dalam analisis adalah infilled frame (rangka berdinding pengisi) dimana kelakuan dinding menjadi bagian dari kekakuan struktur. Material yang dipakai adalah beton ringan pracetak dengan mutu fc'=18 MPa, berat satuan 1900 kg/m3 dan modulus elastisitas 19.900 MPa. Rumahh tersebut diasumsikan berada pada Wilayah Gempa dengan Resiko Tinggi (WG 6) dan diperhitungkan terhadap tanah lunak dan tanah keras dimana untuk setiap kondisi tersebut ada 9 tipe dinding yang berbeda dimensi karena disesuaikan dengan desain rumah. Kontrol yang dilakukan terhadap elemen adalah kontrol daktilitas dinding melalui diagram momen-kurvatur dengan bantuan program Xtract, kontrol retak, kontrol kinerja struktur melalui persyaratan kinerja batas layan (KBL) dan kinerja batas ultimate(KBU) yang ada dalam SNI 1726-2002, czn kontrol daktilitas sambungan yang dianalisis dengan bantuan program Lusas. Hasil perhitungan adalah tebal dinding 10cm dan tulangan 2 arah dengan diameter (Ø) 8mm dan spasi antara 200 mm sampai 300 mm sesuai masing-masing tipe dinding. Hasil analisis menunjukkan bahwa daktilitas elemen lebih besar dari 16. Sedangkan untuk sambungan, ada 2 tipe sambungan yaitu tipe 1 untuk sambungan kolom-sambungan antar dinding dengan cara pengelasan dowel pada sisi tiap elemen, dan sambungan tipe 2 untuk sambungan antar dinding dengan cara pengelasan plat embedded antar dinding. Dari hasil analisis untuk tipe 1, daktilitas sambungan (µ_Δ)adalah 4,86(akibat gempa) dan 4,83(akibat angin) yang setara dengan faktor reduksi gempa (R) sebesar 7,6. Sedangkan untuk tipe 2, daktilitas sambungan (µ_Δ) adalah 5,0 (akibat gempa) dan 3,64 sambungan tersebut struktur mampu berperilaku daktail sebagian.

Item Type: Other
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Civil Engineering Study Program
Depositing User: Sulimin BP3
Date Deposited: 30 Oct 2023 02:11
Last Modified: 30 Oct 2023 02:11
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/16255

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year