“Hubungan Antara Screen Time Dengan Kejadian Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Pada Anak Usia Balita Berdasarkan Studi Literatur Tahun 2017-2022”

mufid, muhammad faishal (2023) “Hubungan Antara Screen Time Dengan Kejadian Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Pada Anak Usia Balita Berdasarkan Studi Literatur Tahun 2017-2022”. Bachelor (S1) thesis, wijaya kusuma surabaya university.

[img] Text
ABSTRAK 1 file.pdf

Download (1MB)
[img] Text
presentase plagiasi.pdf

Download (16kB)
Official URL: https://uwks.ac.id

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau dalam bahasa indonesia disebut dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas adalah gangguan psikiatrik yang menyebabkan penderita memiliki kesusahan dalam berkonsentrasi dan memiliki aktifitas berlebih atau tidak bisa diam dari pada orang normal. Penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Faktor neurobiologi diduga salah satu faktor yang cukup kuat untuk timbulnya gangguan ini. Hasil penelitian terdahulu menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara screen time dengan kejadian Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak usia balita. Sebagai bagian integral dari kehidupan anak-anak, waktu screen time yang terlalu lama telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengklarifikasi hubungan antara screen time dan gejala ADHD pada anak-anak prasekolah. Dengan adanya banyak penelitian mengenai fenomena tersebut, maka dilakukan studi literature ini dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara screen time dengan kejadian Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak usia balita berdasarkan studi literatur tahun 2017-2022. Penelitian ini menggunakan metode studi literature berupa narrative review. Metode Narative Review memiliki 3 tahapan yaitu planning (perencanaan), conducting (pelaksanaan), dan reporting (laporan). Planning meliputi Research Question (RQ) adalah.bagian awal dan dasar berjalannya SLR. Dari beberapa hasil jurnal penelitian yang telah dikumpulkan dan diseleksi oleh peneliti. Maka peneliti dapat menarik kesimpulan berdasarkan studi literatur bahwa 2-20% kejadian Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak usia balita, dan kebanyakan prevalensi pada laki-laki lebih tinggi daripada wanita dengan rasio terentang antara 2 : 1 sampai 9 : 1. Hasil penelitian juga menemukan bahwa anak usia 2,5–6 tahun yang didiagnosis dengan ADHD melakukan screen time lebih dari 2 jam dalam sehari. Hal ini tidak sesuai dengan rekomendasai WHO yang merekomendasikan 0 jam paparan screen time pada anak usia kurang dari 2 tahun dan maksimal 1 jam untuk anak usia 2-4 tahun. Peningkatan penggunaan media layar yang berlebihan menunjukkan potensi terhadap ADHD. Hasil penelitian juga menemukan bahwa screen time lebih dari 2 jam per hari meningkatkan kemungkinan masalah atensi hingga hampir 6 kali lipat dan kemungkinan memenuhi kriteria diagnosis attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) hingga hampir 8 kali lipat dibandingkan anak yang memiliki screen time ≤ 30 menit. Kata Kunci : Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Screen Time, Anak Usia Balita

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Uncontrolled Keywords: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Screen Time, Anak Usia Balita
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > Medicine Study Program
Depositing User: 70 muhammad faishal mufid uwks
Date Deposited: 03 Feb 2023 03:34
Last Modified: 03 Feb 2023 03:34
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/13740

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year