Laporan MBKM (Project Independent) analisis nilai tukar petani (NTP) kabupaten Bondowoso tahun 2021

MUAMA, RUDI (2022) Laporan MBKM (Project Independent) analisis nilai tukar petani (NTP) kabupaten Bondowoso tahun 2021. Bachelor (S1) thesis, Wijaya Kusuma Surabaya University.

[img] Text
A ABSTRAK.pdf

Download (834kB)
[img] Text
PLAGIAS PERSEN.pdf

Download (8MB)
Official URL: https://www.uwks.ac.id

Abstract

Laporan ini berjudul “Analisis Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Bondowoso Tahun 2021” yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani dan fluktuasi harga komoditi pertanian. Laporan ini ditulis oleh Rudianto k. muama dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertas Universitas wijaya Kusuma Surabaya. Latar belakang penulis melakukan penelitian ini bertitik tolak dalam permasalahan yang sering ditemui dilokasi penelitian adalah mengidentifikasi NTP Kabupaten Bondowoso. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan indicator proxy atau indikator pendekatan terhadap tingkat kesejahteraan petani. NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Kemudian penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani, mengidentifikasi perkembangan dalam pendapatan petani dan mengihitung produk yang dihasilkan petani ditukar dengan produk yang dibutuhkan petani. Metode analisis yang digunakan adalah Analisa Deskriptif, yaitu analisa terhadap data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, baik data primer maupun sekunder. Nilai Tukar Petani (NTP) dihitung dengan rumus nisbah/ratio antara Indeks Harga yang Diterima Petani (Itn) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ibn). Hasil pemantauan dan analisis harga-harga pedesaan di 23 kecamatan di kabupaten Bondowoso pada tahun 2021, NTP kabupaten Bondowoso naik sebesar 3,4 persen dibandingkan pada tahun 2020, yaitu dari dari 107,75 menjadi 111,18 pada tahun 2021 Kenaikan NTP pada tahun 2021 disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 3,4 persen. , hal ini disebabkan naiknya indeks harga dari semua sub-sektor yakni sub-sektor tanaman pangan sebesar 1,52 persen, sub-sektor tanaman hortikultura sebesar 8,69 persen, sub-sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,08 persen, sub-sektor peternakan sebesar 0,53 persen dan sub-sektor perikanan sebesar 5,18 persen. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) terdiri dari dua golongan yakni konsumsi rumah tangga dan golongan biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM). Golongan konsumsi rumah tangga dibagi menjadi kelompok makanan dan kelompok non makanan. Pada tahun 2021 indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 3,16 persen dibanding tahun 2020 yaitu dari 103,16 menjadi 106,32. Kenaikan indeks harga yang dibayar petani ini disebabkan naiknya harga pada konsumsi rumah tangga dan harga harga biaya produksi dan pembelian barang modal (BPPBM). Naiknya indeks harga yang dibayar petani pada kelompok konsumsi rumah tangga disebabkan naiknya harga pada kelompok makanan sebesar 1,54 % dan non makanan sebesar 1,04 persen, serta naiknya harga pada biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 5,01 persen. Kata Kunci : NTP, Ib, It, BPPBM, Itn, Ibn, Indicator Proxy

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Uncontrolled Keywords: NTP, Ib, It, BPPBM, Itn, Ibn, Indicator Proxy
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Agribusiness Study Program
Depositing User: RUDI RUDIANTO MUAMA MUAMA
Date Deposited: 09 Mar 2022 03:32
Last Modified: 09 Mar 2022 03:32
URI: http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/11109

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year